Minggu, 17 Juli 2016

Antara Lucu atau Menjengkelkan

Edit Posted by with No comments
  • Assalamualaikum ^_^

Hari ini terasa begitu melelahkan. Lelah yang tak aku tahu di dalamnya ada kebaikan atau tidak.
Aku membatalkan niat puasa semalam karena hari ini janji makan dengan teman (traktir ^_^).
Tadi shubuh pun, aku terlambat bangun menunaikan kewajiban ku pada Allah, shalat shubuh. Ampuni hamba ya Allah .
Mulai bangun tidur, begitu banyak hal yang terjadi padaku.
Karena melihat jam sudah menunjukkan pukul 5.30 am, aku terburu-buru ke kamar mandi (bagian luar), menyegerakan diri untuk bersuci. Di atas gentong aku melihat gayung berisi air. Karena masih setengah sadar efek baru bangun tidur, langsung saja ku guyur kakiku dengan sisa air di gayung iu.
Apa yang terjadi ? Ya Allah, ternyata itu air panas . Air panasss ....
Spontan aku teriak dan melempar gayung masuk ke dalam wc, dan berjongkok menutup mataku dengan tangan sambil menangis. Ini betul-betul menangis parah, secara itu air panas.
Dari kejauhan aku mendengar suara langkah ibuku yang berlari.
"kenapa nak ?"
sambil terus menangis aku mengatakan "air panas"
"Ya Allah, ibu yang taruh tadi. Memang tidak liat uap-uapnya ?" terdengar nada bersalah dari ibuku.
Ibu, namanya juga baru bangun, masih setengah sadar batinku.
Karena tadinya aku menutup mata dengan tangan, ibu kira wajahku yang tersiram air panas. Biasa 'kan habis bangun, cuci muka. Tapi aku sangat bersyukur, Allah menolongku, yang aku siram hanya kakiku, padahal biasanya memang cuci muka dulu.
Rasanya benar-benar panas, nyut-nyut, pedis, dan rasa sakit lainnya.
Tangisku terhenti, mengingat aku belum sholat shubuh. Aku bangkit, masih menangis lalu mulai berwudhu.
Ya Allah, aku sama sekali tidak menyalahkan ibuku, ini salahku. Mungkin aku baru saja berbuat dosa, dan Engkau mencabutnya dengan ini. Aku tidak ingin menyalahkan siapapun, batinku (mungkin sudah agak beda kata-katanya dengan waktu shubuh tadi)
Sholatpun aku masih sesenggukan. Duduk diantara dua sujud yang paling terasa nyutnya.
Selepas sholat, aku terus menyiram kakiku agar tidak melepuh lalu membalutnya dengan pasta gigi.
Entah kenapa, selepas sholat tadi rasa pedih dan nyutnya mulai menghilang, padahal biasanya kalau kena dikit minyak panas bentar-bentar sudah melepuh, tapi kali ini tidak. Padahal ini satu gayung air panas. Saat itu aku benar-benar merasakan pertolongan Allah, karena tidak menyalahkan siapapun dan menganggap itu cara Allah mencabut beberapa dosa yang kulakukan.

Itulah salah satu musibah sekaligus apa yah ? begitulah.

Masalah yang lain ada lagi, saat tadi siang aku berangkat ke Mall dengan temanku karena ingin di traktir ^_^

Saat di perjalanan, perut aku benar-benar sakit, sakit yang tak tertahankan.
Di angkot tadi, berkali-kali aku menahan "sesuatu" yang memaksa keluar itu. Sampai keringat dingin. Padahal sebelum berangkat tadi, singgah dulu di rumah teman, tapi aku malu BAB dirumahnya. Takut nanti terdengar bunyi terompet, 'kan malu yah. Apalagi ada orangtuanya. Jadilah ditahan sampai tiba di mall.
Sampai di mall, hal yang pertama aku cari wc."wc .. wc ... wc" sudah benar-benar keringat dingin.
Akhirnya dapat juga tapi antri. Tiba giliran, rasanya benar-benar plong . Setelah itu pergi ke mushola untuk sholat Ashar. Tapi hal yang tak diinginkan itu kembali lagi, perut benar-benar sakit. Malah ini yang paling parah. Disini aku tidak bilang sama teman, tidak enak. Tadi ditunggu BAB dan lama, dan ditunggu sholat juga. Yah,tahan bentar tidak apa-apalah, teman-teman mau cari tempat makan.
Hanya erjalan-jalan sebentar, keringat dingin mulai lagi, penghilatanku sudah terasa kabur, kepala juga pusing. Tapi tidak kubilang juga sama teman, soalnya baru berjalan sebentar. Setelah menahan untuk beberapa menit, aku tidak bisa tahan lagi.
"Dea, mau BAB lagi nih, gomen (bahasa jepangnya maaf)"
Ngomong-ngomong aku berempat, tapi yang lagi disampingku ini si Dea.
Aku benar-benar tidak enak ngomongnya, tapi mau bagaimana lagi.
Karena Dea orangnya baik hati, dia segera carikan wc dilantai 1, tapi aku maunya wc yang tadi di lantai 3, soalnya wc jongkok. Untuk wc duduk, aku kurang nyaman dan tidak biasa. Karena kami dilantai 1 dan mau ke lantai 3, agak lama juga dan penglihatanku benar-benar sudah kabur, aku berlari kecil dan duduk di eskalator sambil mijat2 kepala dan lanjut lagi
Setelah diantar aku suruh mereka duluan cari tempat makan, nanti nyusul. Masa mau ditunggui lagi.
Dan lagi-lagi antri. Padahal ini benar-benar sudah mau keluar. Aku terus berdo'a, ya Allah, sembuhkanlah perut hambamu ini,tidak tahan lagi.
Sakit perut terus kutahan sekuat-kuatnya, tapi karena yang mau keluar lebih kuat, aku kentut deh, dan bunyi, aahh malunya. Untung saat itu lagi ribut, bunyi air keran, suara orang dari luar dan di dekatku, alhasil hanya saya yang mendengarnya, Allah sekali lagi menolongku. Setelah itu aku berharap, jang bau.. jangan bau... Tapi eng iii enng, huuh bau . Karena malu di sebelah ada orang, takut kecium baunya, aku mengibas-ngibas dan menutup hidung seolah-olah aku mencium bau dari wc di depanku. Seolah-olah bau itu bukan berasal dari aku. Jangan ditiru yah, hehehe.
Dan tibalah giliranku, aaahhhh plongg !! ^_^
Disini aku benar-benar lama dalam wc, disamping kiri kanan udah berkali-kali orang gantian masuk, tapi aku masih belum selesai, karena harus dituntaskan setuntas-tuntasnya.
Setelah itu alhamdulillah, perut tidak sakit lagi segera nyusul teman di KFC. Sampai disana aku tidak makan banyak, takut sakit perut lagi, habis makan, ke mushola sholat magrib, dan aku sungguh senag melihat mushola yang penuh jamaah, padahal mushola ini besar loh, kayak masjid. Maklum ini 'kan mall terbesar di Makassar, musholanya harus besar juga dong. Benar-benar senang melihatnya, bahkan sempat macet gitu, saking banyaknya orang. Masya Allah .
Dan akhirnya pulang.

Inilah sedikit cerita membosankan dari aku, HEHEHE ^_^


Saat menulis tulisan ini ..

Edit Posted by with No comments


Assalamualaikum ^_^

Apa kabar, malam ini ? 


Malam ini aku ingin mencurahkan apa yang aku rasakan saat menulis tulisan ini.


Di belakang rumah saya saat ini terjadi pertengkaran antara suami dan istri. Yah, sangat ribut tentunya untuk malam yang sunyi ini. Aku sama sekali tidak mendengar suara yang keluar dari sang suami, tapi suara dari sang istri terdengar begitu menggelegar.

Ia terus meneriakkan kata-kata yang terbilang cukup kasar teman-teman, sambil menangis. 
Ia berkali-kali mengatakan sudah tidak sanggup lagi, ia juga punya kesabaran dan kata-kata berupa ketidaksanggupan lainnya. Bahkan satu kata yang aku benci mendengarnya keluar dari mulut sang istri "cerai !!" Huuhuhu, serem banget :(  T_T
Aku sendiri tidak tahu harus bagaimana mengambil sikap terhadap permasalahan seperti itu,mau melerai, nggak kenal, bisa-bisa aku malah di teriakin balik.
Antara kasian dan agak jengkel yah dengernya, malam-malam begini, orang pada mau tidur. Huhu ..

Yah aku harap mereka cepet baikan.
Heran juga yah, kenapa tetangga sebelah mereka tidak ada yang datang melerai. Aku yang hanya berada di belakang rumah nggak bisa ngapa-ngapain. Keluarga aku juga tidak kenal sama keluarga mereka.

Yang paling aku kasihanin tuh, gimana dengan anak mereka ??
setau aku nih, mereka punya anak deh. Tau 'kan gimana rasanya melihat orangtua kita bertengkar ? SAKIIITTT !!
Ini aja aku udah sakit dengernya, secara wanita gitu yang teriak-teriak gitu sambil nangis.

Sekali lagi, semoga mereka cepat baikan.
Aamiin ^_^